Minggu, 30 Maret 2014

saka bhayangkara










Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega[1] atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus Kelompok Kesatuan Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.

Saka Bhayangkara

Saka Bhayangkara adalah wadah Pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap keamanan,ketertiban masyarakat (Kamtibmas) baik lokal, nasional, maupun internasional
Saka Bhayangkara adalah Satuan Karya yang berada di bawah pembinaan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Disamping itu Saka Bhayangkara merupakan Saka terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Hal ini Karena Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.
Krida-krida dalam Saka Bhayangkara, sebagai berikut :
  1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
  2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
  3. Krida Pengenalan Tempat Kejadian Perkara (PTKP)
  4. Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (PPB)
    1. Subkrida Pasukan Berkuda (Paskud)
    2. Subkrida Pasukan Anjing Pelacak (Paskan)
    3. Subkrida Pemadam Kebakaran (Damkar)
    4. Subkrida Search And Rescue (SAR)
Pimpinan Saka Bhayangkara, adalah bagian dari kelengkapan kwartir ditingkatnya yang bertugas membantu kwartir dalam menentukan kebijaksanaan mengenai pemikiran, perencanaan dan petunjuk tekhnis mengenai kagiatan Saka Bhayangkara.
Majelis Pembimbing Saka Bhayangkara, disingkat Mabi Saka Bhayangkara adalah suatu badan dari gerakan Pramuka ditingkatnya berkewajiban memberikan bimbingan dan bantuan yang bersifat moral organisatoris, materiil dan finansial kepada Saka Bhayangkara di tingkatnya.
Pamong Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka yang bertanggung jawab atas pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.
Instruktur Saka Bhayangkara, adalah anggota dewasa gerakan Pramuka atau seseorang yang bukan anggota gerakan Pramuka, karena kemampuan dan keahliannya untuk membantu pamong Saka Bhayangkara dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.
Dewan Saka Bhayangkara, adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari-hari.
Krida, adalah satuan kecil yang merupakan bagian kecil dari Saka Bhayangkarasebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka Bhayangkara yang beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) orang.
Kebhayangkaraan, adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan negaradalam rangka menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesian Tahun 1945.
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, disingkat KAMTIBMAS adalah keperluan hakiki masyarakat yang mendambakan suasana aman dan tertib dalam tata kehidupannya. Keamanan akan senantiasa berkaitan dengan perasaan masyarakat yang mendambakan :
  • Perasaan bebas dari ganguan fisik dan psikis (security)
  • Adanya rasa kepastian dan bebas dari kekhawatiran, keraguan dan ketakutan (surity)
  • Perasaan ilindungi dari segala macam bahaya (safety)
  • Perasaan damai dan tentram lahir batin (peace)

Lambang saka bhayangkara

Bentuk
Lambang saka bhayangkara berbentuk segi lima beraturan dengan panjang masing-masing sisi 5 cm.
ISI
Isi lambang saka bhayangkara terdiri atas :
1. PERISAI, dengsn ukuran gambar:
  • Sisi atas = 3,5cm
  • Sisi miring atas kiri = 1cm
  • Sisi miring atas kanan = 1cm
  • Garis tegak tinggi = 8cm
  • Garis tegak tinggi = 8cm
2. Bintang 3 (Tiga), Masing-masing dengan garis tengah = 0,8 cm
3. Obor dengan ukuran gambar:
  • Panjang tangkai = 1,5 cm
  • Tinggi nyala api = 1 cm
4 Gambar Lambang Garakan Pramuka, berupa dua buah tunas kelapa dan simetris, dengan ukuran :
  • Garis tengah kelapa = 1 cm
  • Tinggi tunas = 2 cm
  • Panjang akar = 0,5 cm
  • Tulisan dengan huruf besar yang berbunyi ”SAKA BHAYANGKARA”.
Warna
1. Warna dasar saka bhayangkara ” MERAH”
2. Warna dasar perisai bagian atas ” KUNING ” dan bagian bawah” HITAM “
3. Warna tunas kelapa ” KUNING TUA “
4. Warna obor :
  • Nyala api ” MERAH “
  • Tangkai obor bagian bawah ” PUTIH “
  • Tangkai obor bagian atas ” HITAM ” dan tengah nya adagaris putih
5. Warna tiga bintang ” KUNING TUA”
6. Warna tulisan ” HITAM “
7. Warna bingkai ” HITAM “
Arti Kiasan Lambang Bhayangkara
1. Bentuk segilima melambangkan falsafat pancasila
2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tri Brata dan Catur Prasetya sebagai kode etik kepolisian negara R.I
3. Obor melambangkan sumber terang sejati
4. Api yang menjulang tiga bagian melambangkan Triwikrama (tiga pancaran cahaya) yaitu :
  • Kesadaran
  • Kewaspadaan
  • Kebijaksanaan
5. Tunas kelapa menggambarkan lambang gerakan pramuka yang mempunyai makna :
  • Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang
menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
  • Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
  • Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
  • Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
  • Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
  • Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
6. Keseluruhan lambang saka bhayangkara itu mencerminkan tingkah laku dan perbuatan anggota saka bhayangkara yang aktif berperan serta membantu usaha memelihara atau membina tertib hukum dan ketentraman masyarakat yang mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang mampu menujang keberhasilan pembagunan, serta mampu menjamin tetap tegak nya NKRI yang bersendikan pancasila dan UUD NRI tahun 1945.

Jumat, 21 Februari 2014

LAMBANG GERAKAN PRAMUKA

Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.
                Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soenardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.

Bentuk dan Arti Kiasan
                Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :
1.Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2.Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
3.Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
4.Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5.Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
6.Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

Penggunaan Lambang
Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.
Gambar lambang gerakan pramuka

MENAKSIR DALAM KEPANDUAN

Menaksir berarti mengkira-kira, sehingga hasil yang didapatkan tidak tepat benar, maka dalam setiap penulisan hasil taksiran selalu disertai tanda ± (kurang lebih). Misal tinggi pohon ± 10 meter. Bentuk-bentuk menaksir antara lain : menaksir tinggi benda, luas benda, jarak suatu tempat, lebar sungai, arus sungai, dan lain sebagainya.
Ketrampilan menaksir tidak diperoleh begitu saja tetapi harus diawali dengan berlatih secara berulang-ulang. Alat yang digunakan untuk menaksir tidak sulit mendapatkannya. Karena alat ini bisa berupa anggota badan kita dan beberapa alat yang sering dibawa.
Misalnya :
1.    Anggota badan
a.    Panjang jengkal ibu jari ke jari tengah
b.    Panjang dari siku ke jari tengah
c.    Panjang depa dan setengah depa
d.    Panjang kaki dari tumit sampai ke ibu jari kaki
e.    Panjang langkah biasa
f.    Tinggi badan dari tumit sampai ke kepala
g.    Dan lain sebagainya
2.    Alat yang sering dibawa
a.    Panjang tongkat
b.    Panjang tali
c.    Panjang ikat pinggang
d.    Panjang bolpoin
e.    Panjang dan lebar buku, dsb.
Tidak semua ketrampilan menaksir akan kita pelajari disini yang akan kita pelajari dan kita latih adalah :
1.    Menaksir Lebar Sungai
2.    Menaksir Tinggi
3.    Menaksir Arus Sungai
4.    Menaksir Kedalaman Sungai
5.    Menaksir Ramalan Cuaca

1.    Menaksir Lebar Sungai :
a.    Carilah tanda di seberang sungai contoh  : pohon, bata dan lain sebagainya. Carilah benda yang letaknya paling tepi, benda itu kamu anggap sebagai titik X.
b.    Berdirilah segari dengan titik X, kamu anggap itu sebagai titik A.
c.    Melangkah lah kekanan/ kiri, misal 5 langkah (kurang lebih selebar sungai yang kamu taksir atau menyesuai kan medannya) kamu anggap itu titik B.
d.    Melangkah lagi kearah manapunpanjang sama dengan titik A ke B. Kamu anggap titik C.
e.    Hidup kanan dan berjalanlah seecara perlahan sambil melirik ke titik B dan X. Berhentilah apabila titik B sudah segaris dengan titik X.
f.    Akhirnya terbentuklah bentuk segitiga sebangun, maka ditemukan lebar sungai alah CD, karena XA = CD.
Catatan : Jika lebar sungai tidak terlalu lebar, maka bisa diukur dengan melemparkan tali ke seberang sungai. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.

2.    Menaksir Tinggi
Cara I Metode Segitiga
a.    Ambilah tongkat dan tanamkan ditanah pada jarak tertentu misalnya tinggi tongkat (BY) 2 meter. Tongkat tersebut di tanam misalnya   sejauh   8
meter dari pohon. Pohon dianggap sebagai titik A dan tongkat sebagi titik B, dan puncak titik pohon titik X,
b.    Lihatlah puncak pohon melalui tongkat yang kamu tanam dengan cara sedemikian rupa. Sehingga puncak pohon itu segaris dengan puncak tongkat. Maka ditemukanlah titik C.
Mencari tinggi pohon (AX) :
Misalnya AC = 12 meter, Maka BC = 12 mater – 8 meter = 4 meter
Kemudian rumusnya = AC : AX = BC : tinggi tongkat (BY)
12 : AX = 4 : 2, maka AX = 6 meter
Jadi tinggi pohon tersebut = ± 6 meter

Cara II Metode Bayangan
a.    Ukurlah panjang bayangan tinggi benda yang mau di taksir (misal A = 4 meter)
b.    Ambillah sebuah tongkat yang sudah diketahui panjangnya (misal Y = 2 meter)
c.    Dirikanlah tongkat tersebut, dan ukurlah panjang bayangannya (misal B = 1 meter)
d.    Maka tinggi benda tersebut X = 8 meter

3.    Menaksir Arus Sungai
a.    Siapkan benda yang dapat terapung di air, misalnya gabus
b.    Berdirilah di titik A
c.    Hanyutkan gabus ke sungai itu dalam waktu tertentu, misalnya 30 detik
d.    sampai dimana gabus itu dibawa arus dalam waktu 30 detik tersebut, dan berilah tanda titik B
e.    Ukurlah panjang AB, misalnya 60 meter.
f.    Maka kuat arus sungai tersebut adalah :
60 meter =  2 meter
30 detik       1 detik
Kuat arus air sungai ± 2 meter/detik

4.    Menaksir Kedalaman Sungai
a.    Siapkan tali, satu ujungnya diberi beban (misalnya batu), satu ujung tali lainnya diikatkan pada tongkat
b.    Masukkan ujung tali yang diberi beban ke dalam sungai. Peganglah tongkat itu sedemikian rupa, sehingga tali dalam keadaan kencang
c.    Apabila batu sudah betul-betul menyentuh tanah atau dasar sungai cepat angkat kembali tali tersebut.
d.    Kedalaman air sungai adalah panjang tali yang basah (AB).

5.    Menaksir Berat Benda
a.    Siapkan benda yang sudah kita ketahui beratnya, misalnya botol (misal X kg)
b.    Buatlah sebuah timbangan seperti pada gambar disamping.
c.    Ukur jarak titik pusat timbangan dengan benda yang sudah diketahui beratnya misal a cm.
d.    Pasang benda yang akan ditaksir beratnya (misal Y) dan posisikan sehingga X dan Y seimbang. Ukurlahlah jarak titik pusat timbangan dengan Y misalnya b cm.
e.    Maka berat benda tersebut (Y) adalah :
Y = (X. a cm)/b cm

6.    Menaksir Cuaca (sesuai keadaan alam)
a.    Kabut
Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di udara dan bertanda cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin ada hujan. Langit yang ditutupi awan kemudian memulai terang pada pagi hari bertanda cuaca baik. Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung akan turun hujan.

b.    Awan
1.    Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.
2.    Awan hitam dan tipis mudah ditiup angin : tidak hujan.
3.    Awan hitam bagian bawah merah muda : akan hujan angin
4.    Banyak awan hitam, biru/biru muda : akan hujan lama
5.    Pagi awan hitam tampak kemerahan : akan hujan
6.    Pagi ada awan hitam, puncaknya kelihatan merah : akan hujan/angin lebat sore hari
7.    Awan hitam letak di barat laut dn barat daya : hari berikutnya tidak hujan
8.    Awan hitam, tampak keputihan susu : akan ada angin dan hujan bertubi-tubi
9.    Siang ada awan hitam kemerah-merahan : akan ada angin besar

c.    Matahari
1.    Matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang kehitaman bertanda ada hujan.
2.    Matahari berwarna bersih dan terang dan bertanda hari baik. Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik
3.    Matahari berwarna merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda hujan lebat.
4.    Matahari pada siang hari tertutup awan hitam seperti uap akan hujan lebat waktu sorenya
5.    Matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda ada hujan, apabila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda baik, warna merah pada matahari terbenam berarti akan ada angin yang cukup kencang.
6.    Sore matahari terbenam, awan hitam kelihatan merah kekuningan : besok pagi tidak hujan dan panas sekali.

d.    Bintang
Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka pada malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.

e.    Bulan
Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi awan yang gelap berarti hujan akan turun.
Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.

f.    Asap
Bila asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada hari itu akan tetap baik. Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/rendah maka cuaca akan buruk.

g.    Binatang
Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :
1.    Laba-laba
Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.
2.    Semut
Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar dan berjalan rapi bertanda cuaca akan tetap baik. Dan bila semut-semut berjalan berserakan pertanda cuaca akan buruk.
3.    Lebah
Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari sarangnya/peternakan.
4.    Lalat
Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.
5.    Nyamuk
Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.
Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik.

Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.
a.    Cacing
Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan turun hujan.
6.    Lintah
Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datangtopan maka ia akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.
7.    Siput
Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan merayap dengan cepat.
8.    Ikan
Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.
9.    Katak
Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan duduk di tepi kolam.
Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.
10.    Ayam
Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
11.    Bebek / Angsa
Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.
12.    Burung Kepinis
Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi pula terbangnya.
Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk akan hujan.
Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya.
b.    Kambing
Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh daripada ketika cuaca baik.
13.    Kelelawar
Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu. Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
14.    Burung Gagak
Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.
Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :
a.    Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
b.    Bila anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.
c.    Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.
d.    Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
e.    Burung-burung laut terbang menuju daratan.
f.    Dengan mengenali tanda tanda alam dan sekitar kita, akan terasa jadi lebih dekat dan nyaman sekaligus menikmati alam ciptaan Tuhan . Semoga bermanfaat di suatu hari nanti. 

MACAM MACAM PIONERING


Setelah kemarin saya postingkan tentang PIONERING dan Macam SimpulTali Temali Serta Kegunaanya Dalam Pamuka
Berikut Ini akan saya postingkan tentang  MACAM - MACAM PIONERING antara lain:
 







Pintu Counter Balance


Contoh layout kawasan dapur


Gejek pinggang mangkuk dan bekas air


Lander kering bertutup


Contoh pintu gerbang yang ringkas


Gejek pinggang, mangkuk dll


Penyangkut baju


Membuat usungan dengan dengan baju 1


Tempat kasut bertingkat


nstant Pionering


Papan kenyataan 2


Membina penyokong jambatan


Contoh Sistem pancang 3-2-1-yang digunakan b


Tempat membasuh


Pintu counter balance (Menggunakan tali)


Dapor putar


Penyejat pinggang dll


Jambatan


Penyangkut baju 3


Penyidai 2


Dapur dua tongkol


Penyidai 3


Memanjat tembok 2


jambatan setelah penyokong dan lantai dipasang

 Menyediakan api
 Perahu layar deperbuat daripada tong minyak

























jkjkj